Ada
yang beda pada pekan madaris ke 16 di desa Gunung jati kec. Bojong kab. Tegal,
pada malam terahir atau malam minggu 25 Oktober 2014, atas inisiatif Cah
Blimbing Community (CBC) Desa Gunung jati dan peran serta GEMMA Babakan, di
panggung 4 atau sebelah utara perempatan desa Gunung jati diputar
berbagai film documenter dengan menggunakan sebuah proyektor.
Dari
tuan rumah CBC Gunung jati, di putar video pelaksanaan pekan madaris 16 dan
kegatan – kegiatan yang diselenggarakan oleh CBC seperti pengajian dan video
gambus dari Pemalang.
Sedangkan
dari GEMMA TV menayangkan berbagai macam film documenter dan SM (Sinetron
Mini). Pengunjung tampak tertawa terpingkal-pingkal saat menyaksikan video yang
diputar,khususnya video lomba gebug bantal pada saat imtihan madrasah Miftahul
Abror Babakan, hampir semua penonton tidak dapat menahan gelak tawa karena
banyak adegan dimana seorang peserta belum digebug namun sudah terlebih
dahulu jatuh ke lombang(red,kubanagn lumpur), atau menggebug lawan malah dia sendiri yang jatuh. Tidak
sampai disitu,perut penonton masih dikocok saat pemutaran video humor Walibung
(Waklab dan Wakyad Belih Nyambung) yang diperankan oleh pemuda Gemma, dimana
ada miss komukasi antara kedua orang tersebut dengan kawannya yang sudah
sukses, saat meminta saran agar bisa sukses, Durmad nama temannya yang sukses
menyuruh untuk kerja keras banting tulang dan peras keringat, namun kedua
Wak-wak malah sibuk membanting tulang kambing dan memeras keringat sendiri
hingga seember.
Selain film humor,Gemma juga memutar
sinetron mini yang diperankan oleh murid Madrasah Diniyah Ulya (MDU) dan alumni
Madrasah Miftahul Abror Babakan, murid MDU membuat sinetron Nenenkku
Pahlawanku,mungkin kisah seperti ini sering terjadi di sekitar kita
atau bahkan kita sendiri mengalaminya, dimana dikisahkan seorang anak remaja
yang mempunyai nenek yang cacat tidak bisa berjalan, si anak sering kali
disuruh oleh kedua orang tuanya agar memandikan,menyuapi,menemani neneknya yang
sudah tua renta, dan sudah menjadi kodrat ilahi mungkin, saat seseorang
menginjak usia senja kadang kehidupanya kembali seperti laksana seorang anak
kecil dan pelupa. Karena kekurang tahuanya hingga si anak sering
berlaku kasar kepada si nenek. Namun ahirnya si anak sadar setelah dinasehati
dan diberitahu orang tuanya bahwa neneknya lumpuh karena dahulu saat si anak
masih bayi, rumah mereka kebakaran dan neneknya lah yang menyelamatkan
dirinya dengan terjun dari lantai dua karena panik pada kobaran
api, mulai saat itulah neneknya menjadi lumpuh. Setelah di jelaskan demikian si anakpun ahirnya sadar, dan mulai
merawat neneknya dengan penuh kasih sayang.
Jika film di atas dengan durasi pendek,
Sinetron mini dengan judul CKW atau Cinta Kepentog Weton durasinya panjang, di
ambil dari cerita nyata dengan tambahan skenario,di kisakan ada dua sejoli yang
saling mencintai dan sudah empat tahun menjalin cinta, namun ketika sang cowok
akan mengungkapkan hubungan mereka secara serius kepada orang tua cewek,
ternyata hari kelahiran bapak,ibu dan kedua pasangan asmara tersebut sama yakni
hari Sabtu, dan mungkin karena masih ada adat di masyarakat jika terjadi
kesamaan hari lahir atau bahasa primbonnya Perang
besan maka tidak boleh
melaksanakan pernikahan,sehingga hubungan selama empat tahunpun kini Cuma
menjadi kenangan yang tak akan terlupakan.